Selasa, 09 November 2010

SIAP MENANG, SIAP KALAH

Siap Menang, Siap Kalah


Ketika ajang pertandingan dimulai,
Ketika waktu pemilihan suara dimulai,
Banyak orang mengaku pantas untuk menang
Banyak orang tak percaya akan kalah

Ketika logika sayembara mengumandang
Dimana pemenang hanyalah satu
Dimana yang kalah lebih dari satu
Suara pro dan kontra sontak meradang

Yang menang, tak siap untuk menang
Merasa tak perlu merangkul yang kalah
Merasa meraih menang tanpa fitnah
Merasa bisa berbuat apapun dengan kekuasaan

Yang kalah, tak siap untuk kalah
Mencoba mencari kelemahan pemenang
Mencobati menyusun aksi pemboikotan
Merasa lepas dari semua tanggung jawab

Mengapa yang menang dan kalah saling mendiamkan
Bukankah permainan hanya persitiwa biasa
Mengapa permusuhan menjadi episode lanjutan
Bukankah agenda suci banyak yang menanti

Mengapa kita paling hoby untuk mencaci
Mengapa kita suka memupuk permusuhan
Semua terjadi bukan karena mereka
Semua terjadi akibat emosi diri

Marilah membangun dengan cinta
Pemenang punya kelemahan, butuh bantuan
Yang kalah punya kelebihan, butuh rangkulan
Sang mantan punya sejarah, untuk belajar hikmah

Sangatlah memalukan suatu kaum
Ketika asyik dengan pertempuran sesama
Ketika lupa menatap tantangan di muka
Ketika iri-dengki menghancurkan cita-cita

Mari siap untuk menang, siap untuk kalah
Jadilah yang terbaik dalam melangkah
Cerita anak cucu menantikan baktimu
Wahai orang-orang yang bermutu

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger